BALIKPAPAN– Persiba menutup akhir tahun dengan memberikan persembahan manis kepada pemujanya. Klub kebanggaan warga Balikpapan itu mematahkan perlawanan Persela Lamongan dengan skor 2-1. Kemenangan itu membuat pasukan Beruang Madu bisa menatap libur panjang dengan tenang.
Tapi, yang lebih membuat tim besutan Hariyadi dan Daniel Roekito itu pantas bergembira adalah mereka tetap berada pada posisi runer-up klasemen sementara Super Liga. Saat ini, Persiba memiliki poin 24, sama dengan penghuni peringkat pertama sebelumnya, Arema Malang.
Namun, tim Beruang Madu itu unggul produktivitas gol. Mijo dkk mengambil inisiatif menyerang sejak peluit babak pertama disemprit wasit Jery Ely. Hasilnya, Johan Yoga sudah mendapatkan peluang bagus di menit ke-5. Menggiring bola dari luar kotak pinalti, striker belia itu tinggal berhadapan dengan penjaga gawang.
Tapi sayang tendangannya mampu dibaca oleh penjaga gawang Persela Fauzal Mubaraq. Persela sendiri tak mau hanya bertahan di daerah pertahanan mereka. Laskar Joko Tingkir itu maju menyerang dan bermain terbuka. Sama-sama bermain lepas, masing-masing tim melahirkam cukup banyak peluang di awal-awal babak pertama.
Persela sendiri, lebih banyak mengandalkan tendangan-tendangan keras dari luar kotak pinalti melalui kaki Martin Zada maupun Varney Das Bokay. Gol Persiba dari kaki Sultan Samma di menit 18 lahir melalui aksi individual Julio Lopez. Pemain bernomor punggung 9 yang dijuluki Si Belut karena kelincahannya di lapangan itu menggiring bola dari sektor kiri pertahanan Persela.
Berhasil mengoceh satu pemain lawan, J.Lo terus membawa bola masuk ke dalam kotak 16. Dari samping gawang, J.Lo mengirimkan umpan silang ke Sultan Samma yang berdiri bebas tak terkawal di mulut gawang. Samma sendiri hanya membelokkan arah bola. Sementara, penjaga gawang Persela yang fokus pada J.Lo sudah mati langkah terlebih dahulu. Kecolongan satu gol, para pemain Persela mulai meningkatkan tempo permainan.
Mereka bermain cepat. Bola mengalir dari kaki ke kaki terus sampai ke duet striker mereka Varnes dan Dicky Firasat. Varnes juga memiliki beberapa peluang emas. Tandukannya hanya melenceng beberapa inchi dari tiang gawang bagian atas. Di babak kedua, Persiba mulai menurunkan tempo permainan. Sementara, Persela justru semakin meningkatkan tempo.
Apalagi, dengan masuknya Kurniawan Dwi Julianto yang menggantikan Dicky Firasat. Mengandalkan Si Kurus – julukan Kurniawan – Persela mencoba mencuri gol. Tapi, alih-alih mendapatkan gol. Gawang Fauzal justru dibobol oleh Julio Lopez. Gol tersebut lahir melalui proses sederhana. Berawal dari lemparan bola ke dalam, di area pertahanan Persela. Lemparan keras itu masuk ke kotak pinalti.
Celakanya, tiga orang pemain belakang Persela gagal melakukan clearance. Bola liar mengarah ke J.Lo. Tak menyia-nyiakan kesempatan. Striker asal Chile itu langsung menyontek bola ke arah gawang. Tambahan satu gol dari J.Lo itu rupanya melecut semangat para pemain Persela. Gol balasan tercipta 2 menit kemudian.
Kurniawan akhirnya melakukan finishing dengan baik setelah berkali-kali gagal memaksimalkan peluang. Pertandingan tim papan atas yang sarat gengsi itu berjalan dengan keras. Wasit Jery mengeluarkan lima kartu kuning. Masing-masing 3 untuk Persiba dan 2 untuk pemain Persela Lamongan. Sementara, Persiba sendiri tercatat melakukan 12 kali pelanggaran, sedangkan Persela membuat 9 kali pelanggaran.
Pelatih Kepala Persela Widodo C. Putro mengakui kemenangan Persiba. Tetapi, dia mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit. Beberapa kali wasit mengambil keputusan yang memberatkan timnya. Namun, apapun itu, dia mengakui permainan tim lawan. Timnya kurang beruntung kali ini. “Yah, inilah sepakbola. Semua bisa terjadikan,” katanya dalam konferensi pers, usai pertandingan.