Kamis, 24 Desember 2009

PSSI Kembali Mengeluarkan Keputusan Kontroversial

PSSI kembali mengeluarkan keputusan kontroversial. Khususnya terkait rencana laga usiran antara PSM Makassar menjamu Persela Lamongan. Sesuai keputusan PT Liga Indonesia, PSM menjamu Laskar Joko Tingkir di Stadion Brawijaya Kediri hari Minggu (20/12). Sanksi tersebut dijatuhkan buntut kericuhan saat PSM menjamu Persitara Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
PSSI kembali mengeluarkan keputusan kontroversial. Khususnya terkait rencana laga usiran antara PSM Makassar menjamu Persela Lamongan. Sesuai keputusan PT Liga Indonesia, PSM menjamu Laskar Joko Tingkir di Stadion Brawijaya Kediri hari Minggui (20/12). Sanksi tersebut dijatuhkan buntut kericuhan saat PSM menjamu Persitara Jakarta Utara beberapa waktu lalu.

PSM kemudian mengajukan banding kepada komisi banding (Komding) PSSI. Hingga Jumat (18/12) sore belum ada keputusan atas pengajuan banding tersebut. Sehingga, Persela menilai rencana pertandingan di Kediri tidak ada perubahan. Bahkan, rombongan Persela kemarin pagi sudah berangkat ke Kediri. Tapi, di tengah perjalanan terpaksa harus balik kucing karena ada surat pembatalan dari PT Liga Indonesia. Menurut Asisten Manajer Persela Mujib, surat pemberitahuan itu berupa surat sakti yang ditandatangani langsung Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. Isinya tentang penundaan pertandingan antara PSM vs Persela di Kediri. ''Ini apa-apaan. Aturan apa yang dipakai, hukum rimba atau hukum apa ini? Masak pembatalan dilakukan secara mendadak, apalagi disebutkan pula waktu penundaan tanding menunggu hasil keputusan banding. Ini semena-mena dan sangat zalim,'' ujarnya dengan nada tinggi. Mujib lebih lanjut mengatakan, karena keputusan tidak profesional ini, secara resmi Persela akan mengajukan surat protes kepada PSSI. Alasannya, karena Persela banyak dirugikan. Dari segi apapun, termasuk soal kecil sudah terlanjur membayar uang muka hotel untuk penginapan pemain. ''Soal kerugian lain tidak usah disebutkan, saya kira semua orang tahu. Kami heran, kok tidak ada bosan dan beban sama sekali PSSI mengeluarkan keputusan nyeleneh seperti itu,'' kata dia. Bentuk protes lain yang akan diajukan kepada PSSI yaitu secara tegas Persela menolak hasil keputusan PSSI seandainya menetapkan penundaan pertandingan melawan PSM ditempatkan di Sulawesi. Apalagi di Stadion Bone seperti yang diajukan PSM. ''Kalau itu dikabulkan berarti PSSI ngawur. Karena Stadion Bone bukan termasuk stadion yang teregistrasi untuk ajang ISL. Persela lebih memilih tempat netral sekalian, asal tidak di Sulawesi. Ini mohon didengarkan, jangan tim tertentu saja yang dipenuhi tuntutannya,'' ujarnya.

Pelatih Persela Widodo C Putro juga mengaku kecewa dengan keputusan PSSI seperti itu. Dia sempat mengaku kaget ketika diberitahu kalau laga di Kediri dibatalkan. Saat itu, dia bersama rombongan sedang dalam perjalanan menuju Kediri. ''Kita juga heran, mengapa surat pembatalan munculnya kok mendadak. Karena dibatalkan, sore ini (kemarin, Red) kami alihkan saja untuk latihan,'' katanya. Dengan pembatalan tersebut, Persela batal menang WO atas PSM. Prediksi itu hingga kemarin malam sangat kuat karena kubu Persela sama sekali belum menerima surat pemberitahuan apapun dari PT Liga Indonesia. Bahkan, sebelumnya CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono sempat mengatakan Persela tetap datang ke Kediri, karena Joko mengaku juga belum mendapatkan surat apapun dari PSSI. Tapi, surat sakti Nurdin Halid membatalkan semuanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar